Total Tayangan Halaman

Sabtu, 05 November 2011

Dendam sang Ayam



Kenapa blog saya ternamakan “Ayam kok dendam ?”

Sebenarnya ini adalah kisah nyata di tahun saya masih menonton telenopela 'MARIMAR' (ups*) 


Ketika ayam saya (padahal ayam tetangga) masih kecil, ia sering dikejar-kejar kucing, tapi untung saja induknya bisa menghalau serangan kucing dengan gigi taringnya (*loh ?)



Setelah beberapa bulan si ayam menjadi lebih besar daripada kucing.

Sang ayam menunjukkan sifat aslinya yaitu “dendamnya”, ia selalu saja menggoda setiap kucing yang lewat lalu mulai mengejarnya hingga kucing terbengek-bengek --__--

Sungguh ayam punya naluri hasrat terdendam (terpendam kaleeee*)



Jika ‘Sharukhan’ dan ‘Amitabachan’ selalu menari nari ketika hujan turun dan muter-muter di tiang kayak gasing kepanasan (cacing cyyn*), maka… AYAAAAAMMMM….. KOK DENDAAAAAMMM ???”


tarakdesssss*



TORERETEEEEETTTOEETTTT

kenapa Saat dimana ayam masih berukuran kecil (baru menetas), mereka sering di bulying ama kucing2 tetangga saat induknya sedang lengah ..
Tiap malam anak ayam yg lemah itu berdoa pada Tuhan agar ia bisa bertambah kuat dan besar..

Akhirnya Tuhan mengabulkan doa ayam kecil ..
Ayam lebih cepat besar, kuat dan bertenaga daripada kucing..
Saat ayam kecil sudah besar dan kuat ia melewati lagi jalan tempat biasa kucing2 pada mangkal (ni kucing apa jablay)

karena teringat perlakuan si kucing, ayam pun langsung menyerang si kucing. 

Setelah sejam kejar - kejaran selama 3 hari 3 pengkolan...
Tiba2 ayam itu di tangkap ama tetangga sebelah , lalu di sembeleh buat makan malam..
lalu bulu - bulu nya dicabutin di jadiin kemoceng...

bagaimana dengan nasib kucing?
hanya Allah yang tahu..

sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar